Entri Populer

Go green

Go green adalah upaya untuk menghijaukan kembali bumi kita ini. :D
semua orang pasti memimpikan hal itu, karena lingkungan yang indah dan nyaman adalah milik kita
lakukanlah hal-hal yang sederhana untuk melakukan seperti:
-Gunakanlah alat transportasi yang tidak menimbulkan polusi, seperti sepeda atau berjalan kaki. atau gunakan alat transportasi umum.
-marilah kita menanam dan merawat tanaman, agar udara sejuk, nyaman dan rindang
-gunakanlah air seefisien mungkin, selain menghemat uang juga menghemat air yang ada di dunia
-gunakan AC dan alat elektronik lainnya yang tidak mengandung freon
-buanglah sampah pada tempatnya
-daur ulang sampah, manfa'atkan sampah organik dan anorganik menjadi produk yang memiliki nilai yang tinggi
ini adalah beberapa video tentang go green, selamat menonton :D
terimakasih sumber video: http://www.youtube.com/

Pemanasan Global

Pemanasan global atau Global Warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Pemanasan global disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
-efek rumah kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut berbentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini tiba permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini berwujud radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, sulfur dioksida dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Keadaan ini terjadi terus menerus sehingga mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana gas dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya.
Efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan suhu rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dari suhunya semula, jika tidak ada efek rumah kaca suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi sebaliknya, apabila gas-gas tersebut telah berlebihan di atmosfer, akan mengakibatkan pemanasan global.

-efek umpan balik

Anasir penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara sampai tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya berdampak secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan kembali radiasi infra merah ke permukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dari atas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah ke angkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya menghasilkan pemanasan atau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe dan ketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim, antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-batas komputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat). Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua bila dibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan) dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat.
Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika suhu global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif.
Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang rendah.

Variasi Matahari


Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
kesimpulan dari beberapa ilmuwan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.

Dampak pemanasan global:
Para ilmuwan menggunakan model komputer dari suhu, pola presipitasi, dan sirkulasi atmosfer untuk mempelajari pemanasan global. Berdasarkan model tersebut, para ilmuwan telah membuat beberapa prakiraan mengenai dampak pemanasan global terhadap cuaca, tinggi permukaan air laut, pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatan manusia.

1. Iklim Mulai Tidak Stabil

Para ilmuwan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utara dari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akan mengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Suhu pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.
Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan. Para ilmuwan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akan meningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkan karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkan efek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, dimana hal ini akan menurunkan proses pemanasan (lihat siklus air). Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telah meningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebih sering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerah akan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang dan mungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperoleh kekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan dengan pemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi. Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrem.

2. Peningkatan permukaan laut

Perubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabil secara geologi.
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland, yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuwan IPCC memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang akan meningkat di daratan. Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungi daerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukan evakuasi dari daerah pantai.
Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat memengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkan separuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akan terbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikan muka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.

3. Suhu global cenderung meningkat

Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam. Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam. Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yang lebih hebat.

4. Gangguan ekologis

Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telah dikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi ke arah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya, mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat. Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini. Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidak mampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah.

5. Dampak sosial dan politik

Perubahan cuaca dan lautan dapat mengakibatkan munculnya penyakit-penyakit yang berhubungan dengan panas (heat stroke) dan kematian. Temperatur yang panas juga dapat menyebabkan gagal panen sehingga akan muncul kelaparan dan malnutrisi. Perubahan cuaca yang ekstrem dan peningkatan permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub utara dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan bencana alam (banjir, badai dan kebakaran) dan kematian akibat trauma. Timbulnya bencana alam biasanya disertai dengan perpindahan penduduk ke tempat-tempat pengungsian dimana sering muncul penyakit, seperti: diare, malnutrisi, defisiensi mikronutrien, trauma psikologis, penyakit kulit, dan lain-lain.
Pergeseran ekosistem dapat memberi dampak pada penyebaran penyakit melalui air (Waterborne diseases) maupun penyebaran penyakit melalui vektor (vector-borne diseases). Seperti meningkatnya kejadian Demam Berdarah karena munculnya ruang (ekosistem) baru untuk nyamuk ini berkembang biak. Dengan adamya perubahan iklim ini maka ada beberapa spesies vektor penyakit (eq Aedes Agipty), Virus, bakteri, plasmodium menjadi lebih resisten terhadap obat tertentu yang target nya adalah organisme tersebut. Selain itu bisa diprediksi kan bahwa ada beberapa spesies yang secara alamiah akan terseleksi ataupun punah dikarenakan perbuhan ekosistem yang ekstreem ini. hal ini juga akan berdampak perubahan iklim (Climate change)yang bisa berdampak kepada peningkatan kasus penyakit tertentu seperti ISPA (kemarau panjang / kebakaran hutan, DBD Kaitan dengan musim hujan tidak menentu)
Gradasi Lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran limbah pada sungai juga berkontribusi pada waterborne diseases dan vector-borne disease. Ditambah pula dengan polusi udara hasil emisi gas-gas pabrik yang tidak terkontrol selanjutnya akan berkontribusi terhadap penyakit-penyakit saluran pernafasan seperti asma, alergi, coccidiodomycosis, penyakit jantung dan paru kronis, dan lain-lain.
ini adalah video global warming:
Semoga bermanfa'at, makasih ;)
Sumber: http://www.wikipedia.com/ dan http://www.youtube.com/

Lemparlah ke dalam

Lemparkan ke dalam, maksud saya ini adalah buanglah sampah pada tempatnya. :DSampah memang limbah, namun sampah pun memiliki dampak positif dan dampak negatif.
Pengen dampak positif dulu atau dampak negatif dulu? pasti pengen yg positif dulu. haha
tp saya pengen nyebutin dulu dampak negatifnya :p , diantaranya:
-salah satu bibit penyakit
-mendatangkan lalat yang dapat menyebabkan penyakit perut spt diare dan sakit perut
-tidak enak dipandang, memperburuk keindahan
-jika tidak dimanfa'atkan atau dimusnahkan akan menumpuk, pasti akan menumpuk
dan inilah dampak positifnya:
-sampah dapat dimanfa'atkan dengan dikelompokan dulu antara sampah organik dan anorganik
-sampah organik dapat dijadikan sumber bahan bakar organik dan dapat dijadikan pupuk organik
-sampah anorganik dapat di daur ulang agar dapat dijadikan kembali produk-produk yang memiliki daya nilai tinggi
ketika buang sampah, pisahkanlah antara sampah organik dan anorganik seperti gambar di bawah ini:
ini adalah salah satu contoh yang sangat baik :D

contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti:
-sisa makanan
-tumbuh-tumbuhan yang telah mati atau layu
-kulit buah-buahan
-sayuran dan buah-buahan yang busuk
contoh sampah anorganik adalah sampah yang sulit membusuk seperti:
-kaleng
-plastik
-kertas
-kaca
-botol
-mainan
-dan lain-lain
Sampah anorganik harus dimanfa'atkan sebaik mungkin karena sulit membusuk, karena membusuknya pun mencapai puluhan tahun bahkan ratusan tahun. dan sampah anorganik dapat merusak kandungan zat-zat yang ada di tanah seperti humus, hara, kalsium tanah, dan lain-lain.
oleh karena itu, kelompokan sampah, manfa'atkan sampah, jadikanlah produk yang memiliki daya jual tinggi seperti barang-barang di bawah ini:









dan masih banyak lagi. semoga bermanfa'at, terimakasih ;)
Sumber foto: www.google.com

Efek rumah kaca

Efek rumah kaca adalah proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
  • 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
  • 25% diserap awan
  • 45% diserap permukaan bumi
  • 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang sangat ekstrem di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer. Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu permukaan bumi menjadi meningkat. ini adalah salah satu gambar efek rumah kaca  










dan ini adalah salah satu video tentang efek rumah kaca:


untuk itu, gunakanlah AC, kulkas, dan alat elektronik lain yang tidak mengandung freon. :D

Kayu hijau

Kayu Hijau
dalam sepintas, pikiranmu pasti berfikir bahwa kayunya berwarna hijau? hmm... enggak juga
yang saya maksud ini adalah lingkungan yang penuh dengan penghijauan dan reboisasi pohon di tempat yang tidak dimanfa'atkan. ya seperti lambang go green yg warnanya ijo . haha
Mengapa saya membahas hal ini? karena banyak hutan yg gundul yg tidak di reboisasi dan penghijauan.
Karena, apa yang akan terjadi jika hutan gundul dan tidak ada penyerapan air?
saya yakin kamu semua tau akan dampaknya, yaitu BANJIR, LONGSOR, EROSI dan lain-lain.
Oleh karena itu marilah kita reboisasi dan penghijauan minimalnya di sekitar lahan lingkungan kita yang kosong . seperti gambar di bawah ini.
gambar di samping adalah upaya untuk melakukan penghijauan dan reboisasi, untuk itu ayo kita contoh kegiatan seperti gambar di samping. Agar kita bisa hidup dengan keadaan alam yang nyaman :D

Tongkat Tergeletak


“Tongkat Tergeletak”
Jika mendengar kata TONGKAT mungkin kamu teringat ke salah satu film yang pasti kamu semua tau dan pasti kamu suka, “Harry Potter”, hahaha. Kali ini yang dimaksud tongkat bukan “harry potter”. :p
Tapi yang saya maksud adalah salah satu alat yang sangat berjasa dalam kebersihan, SAPU. Mengapa saya membahas hal ini? Karena saya mendapat INSPIRASI. Hahaha
Sapu sangat berarti dalam kebersihan, jika tidak ada sapu bagaimana mungkin lingkungan kita dapat bersih dari debu dan sampah yang berserakan. Namun saat ini Sapu sepertinya sudah terlupakan, Biasanya sapu hanya sekedar tergeletak dan jarang digunakan. Mengapa? Carilah jawaban itu dalam diri kamu sendiri, kamu pasti menemukannya.
Hal ini berkaitan dengan kesadaran yang harus kita tumbuhkan agar kita dapat memanfa’atkan sapu ini, karena jika kita memanfa’atkan sesuatu dengan maksimal untuk suatu kebaikan, hal itu pasti akan berdampak besar bagi apapun, meskipun diawali dengan hal kecil yang dianggap SEPELE.
Postingan ini masih berhubungan dengan postingan saya yang sebelumnya yang berjudul “SERAKAN HITAM”, tentang kebersihan. Sebenarnya Segala sesuatu pun yang kita lakukan berasal dari KESADARAN, baik secara SPONTAN ataupun TERENCANA. Jadi, kita harus menginstall di MINDSET kita. Baca kata ini baik-baik, masukan, resapi dan install ke dalam pikiran anda jangan sampai hilang: “JIKA KITA INGIN MELAKUKAN SESUATU, SEMUANYA BERASAL DARI DALAM DIRI KAMU SENDIRI. JANGAN HANYA BERKATA, LAKUKANLAH HAL YANG DAPAT KAMU LAKUKAN MESKIPUN HAL ITU KECIL, SEMUA BERASAL DARI HAL YANG PALING KECIL YANG DAPAT MEMBUAT DAMPAK BESAR”
Artinya, kebersihan itu sebenarnya pertama-tama berasal dari hati, jiwa, dan pikiran kamu sendiri, lalu kamu mikirkannya dan mulai mencobanya, lalu menjadi kebiasaan. Jika sudah menjadi kebiasaan, hal ini pasti dilakukan dan bagaimanapun halangannya kamu dapat menghadapinya dan tak dapat melepaskannya. Contohnya meskipun kita melakukan hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menyapu lantai yang penuh debu, hal itu berdampak besar jika terus dibiasakan dan dilakukan oleh semua orang.
Apabila hal itu telah terinstall dalam hati, pikiran, dan kesadaran siapapun, SAPU takkan terlupakan dan kebersihan akan tetap terjaga dan harus kita lakukan dimana saja, kapan saja, demi kebersihan yang berasal dari mimpi semua orang yang akhirnya menjadi kenyataan yang dapat kita tatap dengan mata hati kita. J
Kebersihan suatu hal yang penting, jika lingkungan kamu kotor, hal itu dapat menimbulkan banyak bibit penyakit yang merugikan siapapun. Oleh karena itu, ayo kita mulai menjaga kebersihan lingkungan karena itu sangat menguntungkan dan hidup kita pun terlihat indah dengan cahaya kebersihan.  Gunakanlah SAPU kamu sebagai senjata untuk membersihkan lingkungan. ;)
Terimakasih, semoga bermanfa’at, dan mohon tanggapan dan komentarnya. :D

Serakan hitam


“SERAKAN HITAM”
Mungkin, anda penasaran dengan judul diatas. Menurut anda, Apakah itu “Serakan Hitam”? Hmm, supaya anda tidak penasaran, saya akan membahas tentang serakan hitam.
Saya yakin beberapa orang dapat mengerti “Serakan hitam”. Yang saya maksud ini menyangkut masalah KEBERSIHAN. Pasti kamu mengerti, bagaimana keadaannya? Jika kamu belum mengerti, saya sarankan untuk merenungkan apa yang telah dilakukan.
Mengapa saya membahas ini? Karena saya ingin saling menyadarkan tentang KEBERSIHAN.
Saya yakin banyak orang yang memiliki daya pikir tinggi tentang kebersihan, namun sulit untuk “MENG-APLIKASIKANNYA”(mempraktekkan yang dipikirkan). Mengapakah hal itu dapat terjadi? SAYA YAKIN ITU BERASAL DARI KESADARAN KAMU MASING-MASING.
Hal sepele seperti Membuang sampah sisa jajanan pun sulit untuk dibuang ke dalam tong sampah, Mengapa? Saya sarankan untuk membaca kembali kata diatas “SAYA YAKIN ITU BERASAL DARI KESADARAN KAMU MASING-MASING”
Saya sangat ingin membuat lingkungan bersih, namun jika tidak didukung kesadaran masing-masing individu, tetap saja hal itu akan menjadi mimpi. Tujuan saya memposting ini, ingin saling mengingatkan tentang kebersihan dan kedisiplinan dalam menjaga lingkungan, karena siapa lagi yang akan menjaga lingkungan selain diri kita sendiri? Seperti halnya lingkungan sekitar saya, Teman-teman saya sangat menginginkan Kebersihan, namun karena sesuatu hal mereka patah semangat dalam membersihkan lingkungannya, hingga mereka tak peduli. Banyak juga yang buang sampah dimana saja, mereka terlihat tidak berdosa ketika melakukan hal itu. Yang saya selalu pikirkan MENGAPA MEREKA TIDAK BISA MELAKUKAN HAL SEPELE SEPERTI MEMBUANG SAMPAH PADA TONG SAMPAH? Mengapa tong sampah tidak dimanfa’atkan semaksimal mungkin? Mengapa Tong sampah hanya dijadikan hiasan sedangkan Lingkungan sendiri dijadikan berserakan? Padahal jika hal sepele itu dilakukan, saya yakin kebersihan lingkungan itu menjadi NYATA.
Sebenarnya jika kita renungkan, hal yang besar itu berasal dari hal yang kecil, sama seperti jika kita menginginkan kebersihan. Jika kita ingin lingkungan kita bersih, haruslah kita MEMBIASAKAN DIRI membuang sampah pada tempatnya. Hal ini terdengar SEPELE namun, jika kita biasakan hal ini dapat membuat Kebersihan dalam menjaga lingkungan akan menjadi NYATA.
Dengan itu, mulai saat ini biasakanlah membuang sampah pada tempatnya, dimulai dari yang diri sendiri lakukan dan mengajak orang disekitar kita untuk melakukan hal ini. Pelajarilah teorinya, lalu praktekanlah apa yang kita pelajari, Jangan hanya bicara, LAKUKAN LAKUKAN dan LAKUKAN ok? ;)
Terimakasih, semoga kita semua dapat melakukan segala sesuatu yang berujung kepada KEBAIKAN. semoga postingan ini dapat bermanfa’at. Saya harapkan anda dapat memberikan perhatiannya dengan memberikan komentarnya dan tanggapannya :D